Selamat siang Para Penggemar AI. 10 September 2025 - China telah meluncurkan persyaratan pelabelan wajib yang komprehensif untuk konten yang dihasilkan AI, menandai langkah signifikan dalam tata kelola AI global. Aturan baru, yang mulai berlaku pada 1 September, mewajibkan semua penyedia layanan konten yang dihasilkan AI untuk menandai materi buatan kecerdasan artifisial dengan simbol yang terlihat untuk chatbot, suara sintetis, aplikasi pembuatan wajah, dan alat pembuatan adegan imersif.
Sistem pelabelan ini berlaku untuk perusahaan teknologi besar termasuk Alibaba dan Tencent, yang telah secara signifikan meningkatkan investasi AI mereka menyusul perkembangan terkini. Barbara Li, seorang mitra di Reed Smith, mencatat bahwa platform internet harus bertindak sebagai pengawas, mendeteksi konten yang diduga dihasilkan AI dan mengingatkan pengguna sesuai kebutuhan. Untuk jenis konten AI tertentu, label tersembunyi seperti watermark diperbolehkan, sementara chatbot dan media sintetis memerlukan simbol AI yang ditampilkan secara mencolok. Ketidakpatuhan membawa konsekuensi serius, termasuk investigasi regulasi, penangguhan bisnis, dan potensi tanggung jawab pidana menurut Undang-Undang Keamanan Siber China.
Perkembangan regulasi ini hadir bersamaan dengan draf aturan etika AI China, yang berlaku untuk semua penelitian dan pengembangan AI yang dapat mempengaruhi kesehatan, keselamatan, reputasi, atau ketertiban umum. Pendekatan komprehensif ini mencerminkan tekad China untuk mempertahankan pengawasan ketat terhadap ekosistem AI-nya yang berkembang pesat sambil mendukung inovasi yang berkelanjutan. Persyaratan pelabelan ini merupakan salah satu mandat paling luas di dunia untuk transparansi konten AI, yang berpotensi mempengaruhi regulasi serupa di yurisdiksi lain.
Pandangan kami: Sistem pelabelan wajib China mengatasi kesenjangan transparansi yang kritis dalam konten yang dihasilkan AI, meskipun penegakannya di lanskap digital China yang luas akan menjadi tantangan. Pendekatan ini dapat menjadi studi kasus yang berharga bagi negara-negara lain yang mempertimbangkan langkah serupa, terutama karena kekhawatiran tentang misinformasi yang dihasilkan AI terus meningkat secara global. Fokus ganda pada dukungan inovasi dan tata kelola yang ketat mencontohkan keseimbangan rumit yang harus dicapai oleh regulator.
beFirstComment